Minggu, 11 Desember 2011 | By: RifkiArya

Lagi .. GOMBAL WARNING !! Waspadalah !!!




Bismillah…

Again…nulis about para makhluk aneh tapi nyata…[hehehe..] walau sebenarnya udah bosan nulis tema beginian melulu….But…mau gimana lagi…agak “gerah” juga lihat pemandangan di FB yang kian hari kian menunjukkan gejala “GOMBAL WARNING”

Pada tahu ga’ apa itu GOMBAL WARNING? Kalo Global warning pasti tahu kan? Apalagi anak MAPALA! Sebuah gejala yang membuat bumi ini semakin panas….

Kayaknya definisi itu bisa juga diterapkan pada istilah Gombal Warning. Apa coba?



Sebuah gejala yang membuat hati para Murabbi bakal panas karena para mutarabbi pada ngeyel kalo udah di dunia lain! Sebuah gejala yang membuat syaitan pada menari-nari senang! Sebuah gejala yang bakal membuat dunia dakwah semakin menipis dan membuat pendek usia tarbiyah seseorang! Sebuah gejala yang membuat iman mengibarkan bendera putih! Else anything??

So…apa saja gejala Gombal Warning??

Oke…kita mulai dari kaum akhwat dulu ya…[soalnya yang nulis kan akhwat]…
Duhai akhwat…
Please attention!!

Kasus Gombal Warning dengan :
Korban : Akhwat yang masih gamang
Terdakwa : Ikhwan diam-diam berharap

Gejala :
Jika ada akhwat yang membuat status tentang wanita sholehah atau impian suami atau membuat catatan tentang kerinduan pada sang Mujahid, hati-hati bila ada komentar dari ikhwan dan sejenisnya seperti ini

“Subhanallah ukhti…indah sekali kata-kata anti”
“Aamin…dia akan datang padamu wahai ukhti sholehah”
“Subhanallah..beruntung sekali yang menjadi suamimu ukhti”


Atau yang paling parah

“Wahai ukhti sholehah…andai aku bisa memilikimu..”

Oke para akhwat…jika gejala ini sudah terlihat maka siapkan :
Tausiyah singkat, padat, dan jelas hingga mudah diterima

[masih bandel?]
Sabar….berikan lagi kata-kata penegas

[masih ngeyel juga?]
Oke…keluarkan senjata ampuh!
Sapu Lidi yang berisi 100 bilah!
Lengkapi dengan granat daya ledak rendah dan beberapa amunisi dengan daya tembak jarak dekat! [kejamnya….hehe….]
Alias…remove aja ya ukhti….


Tiiitttt…..

Gimana dengan ikhwan? Walaupun makhluk ini lebih sering menjadi terdakwa Gombal Warning tapi terkadang mereka juga korban kok secara tak tersirat. Ini bila mereka terlalu terlena sama sikap seorang akhwat [jejadian] waktu berkomentar di status ikhwan
Makanya kalo bikin status itu jangan terlalu puitis…hobi banget sih…

Oke. Gejalanya apa?
Jreng…jreng…..

“ Subhanallah…indah sekali kata-kata akhi, ana jadi tersentuh”
“ Siapakah akhwat yang beruntung itu ya akhi?”
“Andai itu adalah aku…”


Mohon diingat…ternyata akhwat itu lebih bisa menahan perasaannya daripada laki-laki. So…dia bisa menyimpan rasa itu jadinya kalo ga peka kalian ga akan tahu maksud dibalik kata-kata akhwat [wanita] itu.

Terus…penangkalnya?
Jangan terlena dengan kata-kata seperti itu, sadarlah bahwa kalian itu ikhwan [yang sudah aktif ngaji dan paham]. Berilah tausiyah singkat, padat dan jelas terlebih jika dia adalah akhwat yang masih belum ngaji [belum memahami]

[masih bandel nih]
Kasih kata-kata tegas! Kasih dalil kalo perlu

[masih ngeyel juga…]
Acuhkan aja deh…ga usah ditanggapi lagi kalo ada komentar sejenis, bisa? Jangan sampai iman kalian jadi berantakan Cuma karena hal sepele dan terpengaruh hal beginian. Ini sih namanya ikhwan cemen!


Kesimpulan?

Pesan dulu deh buat akhwat…

Please ya ukhti…[soalnya ana dulu pernah kena tegur juga]
Jangan bikin status yang terlalu melankolis yang mewakili perasaan dan kerinduan kalian pada sebuah cinta yang halal [baca : pernikahan]. Status ataupun catatan tentang itu cukuplah menjadi catatan pribadi kita. Biarlah doa-doa yang sering kita tuliskan di status atau note terpatri indah dalam lantunan doa kita kepada Allah. Sadarkah bahwa terkadang tanpa sadar kita telah “memancing” para penggoda untuk menggoda iman kita? So…jangan cuma menyalahkan ikhwan karena sikap mereka yang kadang kurang ahsan, lihatlah pula sikap kita selama ini, oke?

Pun dengan kalian para ikhwan…
Please…kalian terlalu cepat menjadi seorang pujangga….cobalah simpan kata-kata puitis dan indah itu untuk moment dan seseorang yang special nantinya….

Intinya?
Mari jadikan semua situs jejaring sosial ini benar-benar sebagai medan dakwah kita. Jangan nodai amal dakwah kita dengan segala sesuatu yang rada abu-abu. Sepakat??



Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Post Comment