Senin, 19 Maret 2012 | By: RifkiArya

KAMMI Batam Tolak Kenaikan Harga BBM




Aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di kota Batam masih terus bermunculan. Kali ini Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Batam bersama dengan elemen pemuda, yakni Mahasiswa FT. UMRAH serta beberapa komunitas pemuda di Kota Batam seperti coaxs dan the super one dan  turut menggelar aksi penolakan.
Aksi protes terhadap kebijakan pemerintah tersebut dimulai dengan melakukan aksi dorong motor dari perumahan orchid park hingga ke simpang jam.
Kordinator aksi ini, Purnama mengatakan aksi dorong motor ini merupakan bentuk keprihatinan dan protes terhadap rencana kenaikan harga BBM 1 april mendatang.
"kami sengaja melakukan aksi mendorong motor ini sebagai simbol bahwa rakyat tidak akan mampu membeli bensin lagi ketika pemerintah menaikkan harga BBM"ujar purnama.

Sesampainya mereka di simpang jam, aksi dilanjutkan dengan aksi teatrikal, orasi dan pembagian brosur pernyataan sikap KAMMI komisariat Batam kepada pengendara motor dan mobil yang melintasi simpang jam.
Dalam orasinya purnama menegaskan agar pemerintah hendaknya membuat kebijakan yang pro rakyat, bukan justru akan menambah berat beban hidup masyarakat.
“masyarakat ini hidup masih banyak yang susah, jangan sampai dibikin tambah susah. Apalagi dijadikan korban atas ketidakmampuan pemerintah mengelola keuangan dan sumber daya alam indonesia” tegasnya.
Sepanjang aksi ini terlihat pula teatrikal seorang ibu yang sedang memasak air dan batu dengan menggunakan kayu bakar, serta beberapa orang yang tampak compang-camping sedang memperebutkan sebungkus nasi.
“pak, kasihanilah kami rakyat jelata, beginilah nasib kami jika bapak naikkan harga BBM” kata ibu dalam teatrikal tersebut.
Dalam brosur yang dibagikan kepada masyarakat, terdapat 7 pernyataan sikap KAMMI komisariat Batam yang memberikan alternatif jangka pendek dan jangka panjang yang hendaknya dapat dilakukan oleh pemerintah daripada menaikkan harga BBM dengan alasan menyelamatkan APBN negara.
Ke 7 pernyataan sikap tersebut terdiri dari 4 alternatif jangka pendek yaitu meminta pemerintah lebih hemat dalam perbelanjaan negara, menuntut pemerintah lebih serius memberantas kasus korupsi, meminta agar pemerintah mengeluarkan regulasi yang tegas agar kendaraan mobil pribadi dari kalangan menengah ke atas tidak menggunakan BBM bersubsidi, turut serta dalam memainkan politik luar negeri bebas aktif untuk mendinginkan ketegangan perseteruan di timur tengah.

Sedangkan untuk 3 alternatif jangka panjangnya adalah KAMMI menuntut pemerintah agar mengoptimalisasikan riset pengembangan bahan bakar non minyak, meminta disediakannya transportasi massal yang aman, nyaman dan murah, serta meminta pengembangan kualitas lulusan teknik pertambangan agar mampu mandiri mengelola minyak tanpa intervensi dari pihak asing.


Jalanan Macet
Sementara itu, aksi yang dilakukan di simpang jam ini, membuat arus lalu lintas sempat terjadi kemacetan. Namun, kemacetan tersebut secepatnya diantisipasi beberapa anggota Satlantas Polresta Barelang yang langsung turun tangan mengatur ratusan mobil pribadi dan sepeda motor yang terjebak.
Salah satu pengendara bermotor yang terjebak dalam kemacetan, agung memaklumi terjadinya kemacetan yang dikarenakan adanya aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut.

“ya, memang sudah seharusnya BBM itu tidak dinaikkan. Kalau dinaikkan beban hidup bisa bertambah berat, bagus juga ada mahasiswa yang ikut menyatakan menolak” ujarnya.


Untuk menjaga ketertiban, aksi unjuk rasa damai ini mendapat pengawalan dari aparat kepolisian.






Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Post Comment